Kamis, 15 Agustus 2013

Happy Eid Mubarak



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Mohon maaf lahir dan batin ya, semua! :D

Tulisan ini ditujukan kepada mbak- mbak Penamerah guna melengkapi tugas ketiga yang bertema “Lebaran”.

Nah, lebaranku tahun ini bisa dibilang cukup berbeda dari tahun- tahun sebelumnya. Feel kemenangannya lebih berasa. Momen kumpul keluarga besarnya pun lebih berkualitas. Entah ini faktor umur atau memang akunya yang baru sadar.

Dulu, setiap lebaran dan ngumpul dengan keluarga besar (di Yogya), rasanya agak canggung, nggak bisa lepas, dan ngerasa kurang afdol karena jauh dari Mama, Mas dan Adek di Bengkulu.

Tapi untuk tahun ini malah sebaliknya, aku bisa enjoy banget waktu ngumpul bareng mereka, ngerasain acara trah keluarga di Klaten (3 harian men), kumpul gadis dengan para sepupu, piknik keluarga besar, momong keponakan, ngerasain gimana rasanya ditodong thr, ketagihan main kartu bareng tante-tante, ngomongin masalah sekolah sampai ke karir, pun masalah calon menyalon.

Rumah Mbah di Rejowinangun pasti jadi basecamp wajib di Lebaran hari pertama. Dimulai dari acara sungkeman yang mengharu biru (first time pake acara nangis- nangisan cuma gegara ini), lanjut telepon orang rumah di Bengkulu satu per satu sampai jam makan jadi mundur, makan besar dengan menu standar lebaran dan bagi- bagi duit! (first time juga nggak kebagian jatah lagi). Lanjut piknik ke Pantai Baru dengan suasananya yang adem dan sepiiiiii banget (jadi berasa punya pribadi huehehe ). Aaaah, how lucky i was here with them, God. Thanks!

Nah, yang pasti dari hari pertama sampai hari ketiga lebaran, aku masih sibuk menghadiri trah keluarga dari Om di Klaten yang sebelumnya seumur- umur di Bengkulu nggak pernah aku rasain. Salim dan cipika- cipiki ke tiap orang yang ditemuin disana,  makan dari rumah keluarga satu ke rumah keluarga lainnya, dan bla- bla lainnya lagi bareng sesepuh. Ribet sih, tapi seneng.

Momen setahun sekali versi Bengkulu- Palembang dan Yogya-Klaten ini memang beda. Dari segi makanan sampai ke tradisinya. Nggak ada pempek dan tekwan, tapi disini tetep ada opor dan rendang, nggak ada acara nyekar ke tempat Papa, tapi disini ke tempat Mbah Putri, nggak keliling ke rumah tetangga, tapi ada trah keluarga besar yang nyaris satu desa.

Banyak yang beda memang, tapi intinya tetap sama, sama- sama kumpul keluarga kan? Alhamdu.....lillah~

Harapannya simple, tiap lebaran bisa dijalani bareng keluarga (inti maupun keluarga besar), karena momen kumpul keluarga itu, priceless :")





Piknik Dadakan




Sungkeman





1 komentar :