Rabu, 30 Maret 2016

Drama Musim Penghujan

Sebagai penikmat hujan yang suka sengaja berbasah-basah supaya kehujanan. Kadang suka drama sama tetes-tetes kecil air hujan yang menyerang wajah selama perjalanan pulang.

Sisi anak kecilnya kita kadang keluar secara otomatis untuk hal-hal sepele yang membahagiakan versi kita.

Aneh sih memang, tapi coba deh sekali kali pas hujan sengaja aja nggak pake mantel, terus pulang basah-basahan. Rasain deh bahagianya. Kalau kamu nemuin feelnya, boleh gabung deh ke geng kita. #lah

Some people feel the rain, others just get wet. What's yours?

Senin, 28 Maret 2016

Self Reminder Ke-sekian Kalinya

"Kita nggak bener-bener menginginkan sesuatu, sampai kita bangun dan membawanya di doa sepertiga malam . Kadang kita suka nagih ke Allah soal doa-doa yg menurut kita belum terjawab kan?"

"Iya, kadang."

"Padahal balik lagi ke diri sendiri, yakin udah sungguh-sungguh mintanya? Udah seberapa sering kita mintanya, atau cuma sekali lewat doang tuh mintanya?"

"Iya sih, yang namanya beneran pengen pasti dibela-belain minta terus kan ya? Hm, yang namanya serius minta , pasti nggak bakal capek merayu Allah kan ya?"

"Naaah"

Senin, 14 Maret 2016

Makasih ya, Pak Sofyan

Pernah menggantungkan harapan pada orang lain, kan? Ujung- ujungnya sih klasik, nggak sesuai harapan, lalu kecewa.

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan keatas kamu perihnya sebuah pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah amat mencemburui hati yang berharap selain Nya maka Allah menghalangi kamu daripada perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya”

Astaghfirullah. Dicemburi Allah hanya karena kita terlalu sering menggantungkan harapan pada manusia, bukan Dia.

Allah punya beribu cara untuk mengedukasi kita soal kehidupan. Melalui kenikmatan atau pun kesulitan.

Dengan kenikmatan, kadang kita suka lupa diri. Dengan kesulitan, kadang kita malah menghakimi. Lagi-lagi kita lupa, kita ini siapa, punya apa.

Semakin dewasa, ternyata semakin berasa kalau kita itu nggak punya apa-apa, lho. Waktu, harta, keluarga, teman, kebahagiaan dunia, ilmu, semua bukan punya kita. Allah mah udah Maha Baik bangeeeeet.

Yuk lah, sama-sama belajar bersyukur untuk apa saja, bahkan hal remeh-temeh sekalipun. Nunggu antrian, misalnya. 



-Denggung, kursi tunggu mie aceh pak sofyan yang penuh-

Senin, 07 Maret 2016

"Sarapan" di Senin Pagi

Ilmu yang dipunya anak kecil itu adalah meminta. Kalau kita yang katanya udah dewasa tapi ilmu yang kita punya masih sama hanya meminta terus, namanya kita nggak pernah naik kelas. Ilmunya orang dewasa adalah memberi. Memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki. Memberi dengan ikhlas, semampunya dan sesering mungkin. Karena manusia yang baik adalah manusia yang senantiasa memberi dan bermanfaat bagi manusia lainnya, kan?

Iya.