Senin, 27 Mei 2013

Paragraf Bernyawa

Jatuh cinta itu mudah, menurutku. Pancing saja dirimu kedalam jeratan kata yang sedikit dibumbui. Jika paduan rasa yang kamu temui itu pas, masuklah kamu lebih dalam lagi. Dan temukan sensasi dalam pengadukkan rasa yang tertuang dalam bentuk paragraf- paragraf bernyawa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa jatuh cinta pada tulisan seseorang sangatlah sering aku jumpai. Berawal dari kekepoan (lagi) dan berujung pada kekaguman. Ya, tapi hanya sebatas itu. Sebatas mencintai apa yang ia tuangkan di tiap halaman blognya, dan mengagumi setiap sudut pandang yang ia sampaikan.

Tidak butuh tahu lebih tentang sosok mereka yang membuatmu jatuh cinta pada sebuah tulisan. Cukup mendatanginya secara diam- diam dan menikmatinya secara kontinu. Karena tanpa sadar, ada candu ditiap barisnya yang aaaakh sudahlah.

Permainan kata yang diisi dengan tiupan roh, membuatnya hidup. Dengan tema sederhana namun berjiwa, mereka mampu mengaduk- aduk hati dan membawaku pada alur rekayasanya. Aaakh, lagi- lagi aku sangat gampang menjatuhkan hati, hanya pada sebuah tulisan.

Bukan hanya kepuasaan permainan rasa atas tulisan yang kamu dapat, namun juga pelajaran. Karena masalah didunia ini terlalu kompleks dan tidak mungkin kamu "cicipi" satu per satu, maka melihat dan belajar dari masalah orang lain lewat tulisannya pun bisa jadi solusi tepat, bukan?

Selain itu, sebuah tulisan juga mampu menjadi terapi hati, inspirasi dan motivasi yang tanpa disadari hadir bak pemompa semangat untuk menulis lebih baik lagi. Multifunction, kan?  

Untuk mereka yang senantiasa membuatku jatuh cinta, tetaplah berkarya. Karena menumbuhkan cinta ditiap hati bukankah suatu kehormatan tertinggi yang perlu diapresiasi? Yey! #tepuktangan :)

Jumat, 24 Mei 2013

MALDIVES


AAAAAAAAAAAA ngiler banget setiap kali googling tentang kepulauan yang satu ini. Salah satu tempat impian yang entah kapan bakal kesampaian. Maldives. Menurut beberapa buku yang salah satu nya mengatakan "Jangan mati dulu kalo belum ke Maldives" (wopooooh?) atau "1000 places to visit before you die" dimana Maldives konon indahnya hampir seindah surga dunia (mbayangke).

Menurut Om Wikipedia, Maldives atau republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan  yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudera Hindia. Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Langka.

Hm, bisa dibilang lokasinya gak jauh- jauh banget dari Indonesia, kan? Tapi menurut hasil kekepoan lagi, budget nya Na'uzubillah muahal- nya! Cekaceka

Cuma bisa ngucap dan melampiaskan lari ke Google, copy, lalu paste beberapa foto tentang Maldives yang asli bikin mimisan. Nih!














milih gak tidur deh kalo kamarnya aja begini~


 Hmm, sudah mupengkah anda saat ini? Aku bangeeeeeeeet -_-



Sejak Hari Itu

Singkatnya sapa kita tak membuatmu hilang begitu saja. Hinggap begitu lekat disini, otak warasku.

Malam kemarin aku melihat ulang rangkaian kata yang kamu tumpahkan tentang kala itu. Lucu. Pertemuan ajaib yang membuat otak tak mau istirahat memikirkannya.

Tidak banyak yang aku tahu, pun sebaliknya kamu. Asal-usulmu, siapa kamu dan bagaimana kamu bersosialisasi diluar sana. Tapi jemariku mulai "nakal" dan ingin mencari tahu. Iya, sejak hari itu. Sejak perbincangan pendek beberapa bulan lalu, aku perlahan mengintai aktifitas mayamu. Ya, karena baru sebatas itu kemampuanku.

Lelahnya kamu dengan seabrek pekerjaanmu, keluhan diabet yang kamu takutkan dari tiap kopi yang kamu minum dikantor, bahkan aku tahu tentang kamu yang merindukan masakan ibumu.

Tidak ada yang salah dari ke-kepo-an-ku ini, kan? Iya, aku juga bingung kenapa sejak dulu rasa ingin tahuku begitu besar pada hal- hal yang mengusik pikiranku. Selalu saja ada yang mendorong untuk mencari tahu hal sedetail apapun hingga melebar, meluas sampai ke akar- akar hahahaha

Mungkin kutipan tulisan yang pernah kubaca ini benar, "Kadang kita diberi secuil waktu bertemu seseorang dan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkannya". Nah, ini sedang berlaku padaku. Sejak hari itu.








Nb: Ini bukan curhat, cuma fiksi. Yakin! :p

Rabu, 22 Mei 2013

Dimulai Dari Nol

"Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi."
--Orison Swett Marden

Ini bukan kali pertama aku bertemu dengan yang namanya kegagalan. Hmm entah sudah berapa kali pun, aku lupa menghitungnya. Tapi anehnya ya tetap saja kagok saat bertemu (lagi). Sensasinya masih sama, ya sama- sama menyesakkan.

Kali ini mungkin lebih menyakitkan dibanding dengan cinta yang digantung. Atau dibandingkan laporan PKL yang bolak- balik ditolak dosen. Atau mengulangi pembuatan faktur PDN sampai 3 kali #loh

Sudah berlari sejauh ini dan hampir finish, lalu ada batu besar yang tiba-tiba nongol (heh?) menjegal langkahmu dan gubraaaaak kamu terjatuh dengan efek slow motion! Sakit?

Mungkin lebih baik jangan terlalu berharap akan sesuatu yang "nyaris pasti" karena memang segala sesuatu didunia ini tidak ada yang pasti, kecuali mati. Karena efek dari iming-iming kepastian itu malah membuat kakimu tak menapak, perlahan terbang ke udara dengan bangganya dan akhirnya? Jatuh juga.

Lebih baik tidak tahu sama sekali kan? Karena kamu bisa berjalan dengan santai, tidak "dibuntuti" harapan yang besar. Bisa dengan leluasa tertawa saat nantinya kamu dapat menggenggam dan bisa dengan innocent- nya saat ternyata hanya angan kosong yang didapat. Bukan seperti saat ini, kekecewaan.


Mungkin sudah saatnya mencoba menerapkan perkataan Om Marden diatas. Sekarang saatnya mengumpulkan kepingan semangat dan keberanian (lagi). Dimulai dari nol, ya! Yiiiipiii

Rabu, 15 Mei 2013

For My Dearest Gembel

Dear kamu,

Orang pertama yang kala itu aku sapa diperjalanan menuju perpustakaan kampus. Dengan tujuan yang sama dan bermodal sok kenal, kita pun saling sapa. Saling bercakap ringan membahas ospek, bertukar nomer hp dan tidak lama setelah itu kita sudah langsung karokean bareng -___________-

Sudah 3 tahun aku di kota ini, dan sudah 3 tahun juga berarti kamu aku repotin. Dari mulai antar jemput rumah-kampus selama 1 semester awal, jadi guru driver sampai akhirnya sekarang aku udah lancar wuush wuuuush kayak pembalap. Atau hal- hal sepele lainnya yang dikit- dikit minta dibantuin kamu. Tons of thank for everything.

Tempat ngeluhin hal sepele masalah rumah, kampus sampe kerjaan sekarang pun masih kamu yang jadi tujuannya. Bahkan pun, saat laparku gak bisa ditolerir lagi ya rumahmu yang pasti aku jajah, kan?

Oke, sudah 3 tahun ya kita jadi temen seperbagian uang jajan, seperbensinan motor, sepergembelan ngalor ngidul, sepercurhatan, sepergosipan, seperkulineran atau bahkan sepersatean mbak Ti'ah bahahaha

Keep this friendship, cause we'll never know what we'll do in next down moment without a friend.

Bahagia selalu, sehat selalu, lancar cita- cita dan cinta serta dilimpahkan rezeki yang banyak untuk memenuhi kewajiban menafkahi perutku yang meronta minta ditraktir! Amin.

Selamat 21 tahun gembeeeeeel! Usia bukan tolak ukur kedewasaan, tapi jadi tolak ukur ke-tua-an. Sadarlah hei gembel, bahwasanya kamu sudah tidak muda lagi buahahahahahahaha (tawa terlicik dari seorang teman)


Get your "toga" super soon, Nanda Rizwara! Fightttt~




Sincerely,

Your sweet friend ever