Senin, 31 Oktober 2016

Mari Bercerita

Setiap kita butuh telinga. Tidak untuk diceramahi atau diberi solusi. Tidak untuk dinasehati atau digurui. Tidak untuk disalahkan ataupun dibenarkan.

Karena setiap kita hanya ingin didengar, menemukan tempat untuk berkeluh kesah, yang meyakinkan diri bahwa cerita ini tidaklah terlalu membosankan dan bodoh untuk ditertawakan.

Siap-siap pasang telinga. Jika sudah, aku akan mulai bercerita.

Jangan tertawa, dengarkan saja. Deal?

Minggu, 16 Oktober 2016

Transformasi

Hari minggu kemarin, aku berkunjung ke rumah Mbak Fatkur buat silaturahmi sekaligus kenalan sama Irza, yang umurnya udah 1 bulan aja. Sempet ngerasa dosa juga baru sempet ke sana. Tapi rasanya kemarin itu bener-bener quality time buat kami.

Pasukan penjajah rumah Dek Irza kemarin ada aku, Endi beserta suami, Nita beserta Inar, anaknya yang lagi lucu-lucunya.

Iya, kita berempat dulu adalah kumpulan gadis-gadis kantor yang 2 tahun lalu masih berstatus lajang di piknik kantor. Masih dengan tingkah polah tarik-tarikan nyeburin temennya ke pantai, ketawa-tiwi lemparan pasir, bahkan kecentilan cekrak-cekrek ngambilin gambar.

And see what happen in these 2 years? 3 gadis itu sudah berubah status menjadi istri orang bahkan 2 diantara mereka sudah jadi Ibu. How fast time flies!!

Rasa-rasanya baru kemarin ngedengerin mereka kasmaran, putus cinta, sampai akhirnya menikah dengan orang yang bisa dikatakan baru di historical hidup mereka. Aaaaah, ajaib memang.

Sebagai anak bontot diantara berempat, jelas saja kemarin aku menjadi bahan bullyan emak-emak rempong ini. Bullyan yang memotivasi tapi sih haha

Dan memang nyatanya, banyak hal yang secara tidak langsung membuatku memaknai hakekat dari sebuah pernikahan.

Yes, bukan perihal siapa cepat dia hebat. Bukan perihal eksistensi diri. Bukan juga menjadi tolak ukur kebahagiaan yang hakiki. Atau bahkan, jika teman-temanku sudah menikah maka aku pun harus dan wajib hukumnya untuk langsung menyusul. Karena terburu-buru dan menyegerakan adalah hal yang berbeda kan?

Tapi hal yang bisa aku lihat dan ambil dari mereka adalah keajaiban dari sebuah pertemuan dan menemukan tempat pemberhentian. Melihat di mana tangan Allah benar-benar bermain dalam proses penemuan itu. Dimana sejatinya, kita hanyalah lakon yang digerakkan oleh dalangnya. Dimana hati, memang teramat sangat mudah dibolak-balikan oleh-Nya.

Untuk kita berempat yang sekarang sudah berenam, dan bahkan besok entah sudah berberapa. Selamat berbahagia untuk apapun yang kita punya saat ini. Dan selamat berjuang untuk menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan lainnya.

Doakan anak bontot ini lekas berlabuh, supaya gak baperan kalo lagi kumpul bersama kalian, buibuh.

Xoxoxo

Minggu, 09 Oktober 2016

Masalah?

Berbahagialah siapa saja yang hari ini diberi masalah. Artinya, Allah masih sayang padanya. Saat ia yakin bahwa Allah yang sedang mengujinya, maka ia pun harusnya juga yakin bahwa Allah lah yang akan menyelesaikannya. Dan berhati-hatilah bagi siapa saja yang hari ini merasa tidak ada masalah. Bisa jadi, itu adalah tanda bahwa Allah perlahan atau bahkan sudah menjauhinya.

Maka, peluklah masalah-masalah itu, ia datang untuk menguatkan iman.

Jumat, 07 Oktober 2016

Problem Solved!

"Mah, mbak bingung. Kalau mama tanya soal apa, mbak beneran bingung mau cerita dari mana."

"Nggak perlu cerita deh, mama tau intinya mbak lagi bingung kan. Yaudah, gitu aja cukup."

"Terus solusinya gimana?"

"Kalau sesuatu sudah ditakdirkan untuk kita, sejauh apapun kita berlari maka ia akan selalu mendekat. Dan sebaliknya Mbak, kalau memang bukan takdirnya, semakin kita berusaha mendekat, maka akan terus jauh ia berlari."

............

#endconversation #problemsolved #iyajugaya #assimpleasthat #makjleb #speechless #kemanaajawiiiik