Kamis, 22 Januari 2015

Minggu Pagi di Mangunan

Mendaki gunung
Melewati lembah
Sungai mengalir indah ke samudera
Bersama teman, bertualaaaaang!

Sepanjang jalan dari rumah pukul 05.00 pagi, aku dan Oknum N menyanyikan soundtrack kartun ninja hatori ini. Udara masih sangat dingin, di atas motor yang sedang melaju kita bernyanyi- nyanyi, geleng- geleng kepala, kadang mengangkat kepalan tangan juga ke udara.

Bahagia itu sesederhana kita bisa kembali merasakan indahnya menjadi bocah. Nggak peduli sama sekitar yang comel sana sini. Apa yang menurut kita membahagiakan, kita lakukan. Salah satunya ya dengan ngebolang dan gila- gilaan.

Pagi itu, kita berencana ngebolang ke arah selatan Yogyakarta. Tepatnya di Desa Mangunan, Bantul, Yogyakarta. Di sana ada taman buah yang kata orang- orang viewnya keren banget. 

Taman Buah Mangunan. Aksesnya ini bisa dibilang mudah sih kalau dari kota Yogyakarta, walau kita sebenernya juga butuh oret- oretan peta dari Mas Ian. Gampangnya gini, langsung aja menuju ke arah jalan Imogiri Timur (Terminal Bis Giwangan) terus ke selatan.  Kita sangat terbantu dengan plang penunjuk arah yang ada. Nanti ikuti aja jalan ke arah Dlingo/ Mangunan. Kalau masih bingung ya gunakan GPS ( gunakan penduduk sekitar) dijamin nggak nyasar.

Dalam perjalanan kita akan melewati jalanan naik dan turun khas perbukitan , lembah, dan hutan-hutan. Mirip lirik lagunya ninja hatori banget kan?

Jam menunjukkan pukul setengah 7. Kita berdua masih menunggu Oknum A yang janji mau ikutan dan sembari menunggu, kita mencari pemadam kelaparan dulu. Nemu lah warung makan ramesan yang ternyata di sana susaaaah banget nyari yang buka jam segitu. Setelah ketemu Oknum A, kita bertiga siap ngebolang. Here we go!


Perjalanan penuh lika liku, tapi untungnya trayek Bengkulu- Palembang lebih parah dari ini jadi aku udah biasa haha


Melewati yang beginian, nggak bisa kontrol kehebohan saat pertama ngeliat kabutnya yang supeeer keren dari ketinggian. Padahal ini belum seberapa. Kata Oknum A, aku dan Oknum N bener- bener heboh nggak kontrol kalo ngeliat yang bagusan dikit. Soalnya kita bisa barengan teriak histeris saking senengnya.


Yes, this is our first groufie!

Oknum A, Oknum N and Me

puncak taman buah mangunan

Beneran, aku langsung jatuh cinta sama tempat ini. Berasa berada di negeri dongeng, semua serba hijau luas membentang. Nggak ada halangan pandangan, sejuk, nyaman, tenang, aaaaaaaah bener- bener jauh dari hiruk pikuk.


Setelah puas memandangi dan mengabadikan foto- foto di sini, kami bertiga pun menuju spot lain yang nggak kalah kerennya. Hutan Pinus! Yap, ternyata aku sudah melewatkan tempat pengasingan ternyaman selama di Jogja. 


Di sini sejuuuuuuk banget, nyamaaaaan banget, fotoable banget yang pasti haha. Alam adalah sumber kebahagiaan gratis yang kadang kita sia- siakan.

hutan pinus

get lost

Jujur aja aku masih susah move on dari perjalanan dadakan, singkat dan mengesankan hari itu. Terkadang kita butuh pelarian kecil dari rutinitas, walau sekedar mencari udara di alam bebas. Yuk, ajakin liburan! ^^








Senin, 12 Januari 2015

Kenapa kursi disebut kursi?

"Semakin kamu berusaha memahami diri sendiri ya nggak bakal pernah bisa kamu paham. Sama saja seperti kamu itu mempertanyakan kenapa kursi disebut kursi bukan meja?"

Di lain obrolan bersama Mr. R. Pilihan untuk bertanya padanya itu seperti masuk ke gudang yang di dalamnya tersedia berbagai jenis jawaban. Bukan berarti tempat menyimpan sesuatu yang nggak terpakai lagi, tapi tempat penyimpanan data kehidupan yang lengkap. Mau yang logis, idealis, agamis, atau melankolis sekalipun ada. Monggo kalau mau mencoba :)