Minggu, 18 Oktober 2015

Kita yang tidak mencari tapi saling menemukan

Bagaimana jadinya saat nanti ternyata kita adalah partner gurih dalam tawa yang sebelumnya tak pernah tukar nama?

Saling menceritakan lucunya hidup versi kita, saling mendengarkan bagaimana lelahnya berjuang, dan saling menghapus air mata kekecewaan.

Bagaimana rasanya saat nanti ternyata kita adalah orang yang paling berjasa bagi hidup masing- masing sepanjang hayat kita?

Menjadi satu- satunya yang bisa menguatkan, menjadi teman bangkit dari keterpurukan, dan yang selalu siap dengan sebuah pelukan.

Bagaimana ceritanya saat nanti ternyata kita adalah teman berpegang tangan hingga merenta? Dengan guratan di wajah yang sama tuanya, kita tetap tersenyum manja bak sejoli yang dimabuk asmara.

Berjanjilah untuk selalu bahagia hingga kapan saja. Karena untuk sampai di hari ini, kita pernah melewati jalan yang tidak terencana, dengan tujuan pulang yang berbeda pula. Sampai akhirnya kita tidak menduga bahwa konsep bersatu dari Tuhan ternyata semenakjubkan ini.

Di waktu yang menurutNya tepat, kita dijadikan untuk saling mengerti, dibuat patuh dengan menurunkan ego diri, diberi pelajaran tentang memahami, diajari cara berbahagia dan membahagiakan.

Lalu, masih tidak percayakah kamu tentang orang asing yang saling menggenapi? Saling menemukan tanpa harus mencari? Kita ini adalah bukti.

Aku, di suatu masa.