"Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan
yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang
melawan rintangan yang datang bertubi-tubi."
--Orison Swett Marden
Ini bukan kali pertama aku bertemu dengan yang namanya kegagalan. Hmm entah sudah berapa kali pun, aku lupa menghitungnya. Tapi anehnya ya tetap saja kagok saat bertemu (lagi). Sensasinya masih sama, ya sama- sama menyesakkan.
Kali ini mungkin lebih menyakitkan dibanding dengan cinta yang digantung. Atau dibandingkan laporan PKL yang bolak- balik ditolak dosen. Atau mengulangi pembuatan faktur PDN sampai 3 kali #loh
Sudah berlari sejauh ini dan hampir finish, lalu ada batu besar yang tiba-tiba nongol (heh?) menjegal langkahmu dan gubraaaaak kamu terjatuh dengan efek slow motion! Sakit?
Mungkin lebih baik jangan terlalu berharap akan sesuatu yang "nyaris pasti" karena memang segala sesuatu didunia ini tidak ada yang pasti, kecuali mati. Karena efek dari iming-iming kepastian itu malah membuat kakimu tak menapak, perlahan terbang ke udara dengan bangganya dan akhirnya? Jatuh juga.
Lebih baik tidak tahu sama sekali kan? Karena kamu bisa berjalan dengan santai, tidak "dibuntuti" harapan yang besar. Bisa dengan leluasa tertawa saat nantinya kamu dapat menggenggam dan bisa dengan innocent- nya saat ternyata hanya angan kosong yang didapat. Bukan seperti saat ini, kekecewaan.
Mungkin sudah saatnya mencoba menerapkan perkataan Om Marden diatas. Sekarang saatnya mengumpulkan kepingan semangat dan keberanian (lagi). Dimulai dari nol, ya! Yiiiipiii
Tidak ada komentar :
Posting Komentar