Selasa, 22 Mei 2018

How I Prepare My Wedding



Karena proses perkenalan yang singkat, hanya kurang lebih 5 bulan saja. Persiapan pernikahan ini benar- benar menjadi fokusku kemarin. Gimana nggak harus fokus? Lokasi pernikahan kami pilih di Jogja, sedangkan masuam stay di Aceh dan keluarga besar kami lokasinya berjauhan (Bengkulu- Palembang- Pati). 

Tapi alhamdulillah aku terbantu banget dari tempat kerjaku yang juga menyediakan tempat hunian, venue pernikahan beserta vendornya, serta pekerjaanku yang berkaitan dengan financial, kenapa? karena secara nggak langsung bisa memberikanku beberapa opsi dan pertimbangan. Akhirnya aku memutuskan mempersiapkan semuanya tanpa bantuan WO. Iya, dengan mepetnya waktu, jarak pasangan dan keluarga yang berjauhan, lokasi pernikahan yang cuma "numpang" kota, dan keriweuhan lainnya, alhasil aku teramat lega saat pernikahan ini berjalan dengan sukses.

Saat pertama kali ditentukannya tanggal pernikahan di awal Januari 2018, 3 bulan terakhir adalah masa- masa hektik dan nano-nanoku. Rasanya beneran campur aduk! Tapi tenang, kita nggak perlu panik, hal yang harus kita lakukan cukup berpikir jernih dan tetap waras. So, hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan menjelang hari terdeg-degan seumur hidup itu? Oke, let's check it out!

1. Konsep Pernikahan dan Tamu Undangan
Penting! Kamu harus tahu dulu, konsep pernikahan seperti apa yang akan kamu lakukan. Baik dari sisi kamu dan pasangan, ataupun keluarga besar. Penting untuk benar- benar dikomunikasikan, karena ini adalah dasar kamu untuk melanjutkan ke tahapan- tahapan lainnya, seperti pemesanan gedung, catering, dll. Setelah menemukan kesepakatan dari seluruh pihak mengenai mau dibuat seperti apa pernikahan kamu, apakah mau bertema nasional, apakah tradisional, apakah indoor, apakah outdoor, apakah dibuat wah, apakah sederhana, lalu mintalah dari masing- masing keluarga untuk membuat daftar tamu yang akan diundang. Sehingga, ini memudahkan kamu untuk menentukan prioritas, jumlah, serta kemampuan yang ada. Nanti, hal terberat dari ini semua adalah, menghilangkan list-list tamu undangan, demi menyesuaikannya dengan budget yang ada.

2. Venue Pernikahan
Ini adalah hal utama lainnya dari pritilan pernikahan yang ada, kecuali kamu niat nikahnya di rumah atau KUA ya, gedung menjadi hal pokok yang harus dipersiapkan jauh- jauh hari. Banyak yang sudah memesan gedung dari setahun sebelum acara juga loh. Karena, gedung ini nantinya akan berhubungan langsung dengan KUA, catering, tempat menginap keluarga (karena aslinya luar kota), dan undangan pernikahan. Berhubung aku sudah berkutit dengan urusan sewa menyewa gedung selama bekerja, banyak opsi dan pertimbangan harga yang aku dapatkan. Karena sudah mengantongi tanggal pernikahan, dan alhamdulillahnya jatuh di hari Jumat, sehingga gedung- gedung masih banyak yang available. Kita harus mencocokan jumlah tamu undangan dengan kapasitas gedung, serta harga yang ditawarkan. Carilah beberapa opsi gedung dengan budget yang tidak terlalu jauh, untuk menjadi backup.

3. KUA
Tanggal pernikahan sudah, gedung sudah, maka step selanjutnya adalah mengurus administrasi ke KUA. Sebenernya, untuk urusan KUA ini aku nggak begitu paham, lupa-lupa inget juga. Karena,  administrasi ini pure dibantu keluarga besar dari kedua belah pihak. Pihak laki-laki, prepare di kotanya. Dan aku, menunggu surat-surat dari pihak laki-laki dan melanjutkannya ke struktur desaku. Cuma, berhubung saat itu aku kerja, semua kupasrahkan ke Tante sampai dengan dokumen pengantar dari kelurahan jadi. Aku hanya mempersiapkan kebutuhan dokumentasi kesehatan dan pendaftaran ke KUA saja. Intinya, saat kita sudah mengantongi dokumen dari pihak laki-laki, jalannya kita mah udah ringan. Rajin-rajin aja buka webnya KUA yang kamu tuju. Disana bakal ada info tentang kelengkapan administrasi apa saja yang harus dipersiapkan, karena di setiap daerah terkadang syaratnya juga berbeda. Nggak beda-beda banget juga, cuma pasti ada selisih 1-2 syarat lah. Nah, ini juga yang sempat membuatku kesal. Mulai dari warna background foto, syarat kesehatan, yang ternyata tidak sama antara KUA kota dengan kabupaten. Disini kamu bakal menemukan kerikil-kerikil halus yang bikin gemes! Catat nih, saat step ini kamu harus sudah mengantongi tanggal pernikahan, jamnya, lokasinya, dan jelas, siapa calonnya loh ya hehe

4. Salon
Semua wanita pasti ingin tampil cantik di hari bahagianya. Percaya atau tidak, untuk cantik memang mahal. Banyak salon-salon atau MUA yang menawarkan harga selangit untuk sekali riasan. Tapi, semua kembali ke budget dan gengsi kita. Menurutku, cantik nggak harus mahal. Tapi cantik, harus pintar-pintar. Iya, kita harus cari referensi sebanyak mungkin, dan buatlah perbandingan dari itu semua. Disana kamu bakal tahu, dengan harga sekian, fasilitas yang dikasih apa saja, dan sesuai nggak sama budget serta keinginan kamu. Kalau kamu tipe 1 yang nggak mau repot, tinggal duduk manis dan tahu jadi, hasilnya cuma 2 nih : kamu bakal nemu vendor ternama dengan harga mahal padahal sebenernya biasa aja, atau kamu nemu salon ala kadarnya yang bikin kamu nggak puas. So? Aku pilih menjadi tipe yg ke-2, tipe yang kepo dan banyak maunya. Mau murah, mau cantik, mau capek. Tapi worth it loh. Maksudnya gimana nih? Dengan menjadi tipe 1, artinya kamu membayar jasa dan kerja keras tim. Salon itu terdiri dari makeup manten cowok cewek, pakaian manten, pakaian orang tua- besan, pakaian among tamu dan penjaga buku tamu, dan terkadang menghandle prosesi pernikahan kamu juga. Jadi wajar aja harganya mahal kan? Nah, saat kamu mau sedikit aja cari tahu, sebenernya tukang riasnya siapa sih? Dia sewa bajunya dimana sih? Ini beneran bisa menghemat budget kamu loh, lumayan banget kan? Akhirnya, aku cari tahu nih tukang rias yang ikut di salon-salon. Dan alhamdulillah mbak sepupuku punya kenalan anak salon, yang ternyata bisa diminta jasa personal gitu, tanpa embel- embel nama salonnya. Terus untuk baju pengantin? Aku sih milih sewa aja, bukan berarti nggak pengen jahit baju dan disimpan buat kenang- kenangan anak cucu. Tapi kepikiran aja, apa ini bajunya gak sayang? Apa nanti bajunya nggak jadi mubazir aja? Berhubung aku ambil tema nasional, jadilah aku kepengen dress simpel, menutup dada tapi tetap cantik. Sedangkan untuk suami, aku pengennya dia pake jas aja. Nah, mubeng-mubeng lah aku tanya sana sini, browsing sana sini, chat sana sini, demi menemukan yang sesuai sama keinginan aku. Dan bener aja, ternyata nemu yang sesuai selera dan jelas, sesuai budget! I'm so happy! Digabunglah pritilan itu tadi, taraaaa bisa loh!

5. Catering
Case-nya katering hampir sama nih sama salon. Semakin enak dan terkenal brand cateringnya, harganya makin meroket. Dan jelas, budget catering adalah budget tertinggi yang kita habiskan dalam acara 1 hari ini. Karena masalah perut adalah hal pokok yang kita nggak boleh salah pilih. Nah, bagaimana cara "mengakali" catering yang enak, variatif, dan murah ini? Oke, lagi-lagi kita harus pintar- pintar haha sama dengan konsep salon tadi sih, kita harus menjadi orang yang kepo dan mau capek. Untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal, usahanya juga maksimal dong. Salah satunya dengan mencari referensi catering sebanyak- banyaknya. Caraku dulu, secara gak langsung, setiap menghadiri pernikahan temen atau kolega, aku pasti berkeliling ke setiap boothnya, dan mencicipi semua menu yang ada haha antara laper dan mumpung yak. Eh tapi, ada efek positifnya loh, saat aku merasa cocok nih dengan makanan itu, aku bakal cari tahu catering apa yang dipake siempunya acara. Cari info, minta kartu nama dan diingat- ingat rasanya. So, saat butuh referensi kayak begini, aku udah punya beberapa list catering handalan. Tapi, nggak cukup sampe disitu, enak tapi mahal? Nah, ini juga jadi masalah hehe Lagi- lagi kita harus cari perbandingan, antara harga, jenis dan jumlah yang didapatkan. Masih kurang sreg atau belum sesuai budget? Bisa "diakali" dengan cara lainnya. Catering ini menyajikan berbagai jenis makanan kan, dan pernahkah kita berfikir darimana dia dapat stok makanan ini semua? apakah bikin semua? apakah mungkin dia juga beli dari produsen lain? Nah, mari kita cari tahu lebih dalam. Alhasil, aku menemukan cara lainnya, yaitu mendatangi produsen si gubuk-gubuk makanan itu tadi. Misal nih ya, catering A menyediakan prasmanan, siomay, bakso, pempek dan sate. Nggak ada salahnya nih, kalo kita punya abang bakso, siomay atau sate langganan di deket rumah yang dijamin enak, bisa kita ajak join aja ke acara kita. Hitungannya? Dijamin lebih murahlah. Percayalah, ini bisa menghemat sampai dengan 30% dari budget kamu kalo pake WO hahaha Ribet? Nggak kok kalo kita mau usaha dan nego dengan baik si abang- abang tadi. Nah, biar nggak tambah ribet nih, kita gunakan si catering utama untuk membackup makan prasmanannya, sekaligus kita sewa peralatan gubuk-gubuk, dari mulai piring kecil, mangkok, sendok, dan pritil lainnya. So, si catering nggak rugi-rugi banget, dan si abang komplek tadi juga seneng, tinggal dateng bawa bahan doang, mereka sama-sama enak. Kita pun bahagia! Dapet enak, sesuai selera, porsi banyak, murah pula. Ahay!

6. Dokumentasi
Untuk urusan dokumentasi, aku memang rada rewel sih. Karena menurutku ini adalah hal yang penting. Percuma dong, dandan cantik, dekorasi mahal, tapi tukang fotonya abal-abal, dijamin deh memorimu soal pernikahan jadi malesin hehe Karena itu, khusus untuk dokumentasi, memang sengaja kukasih budget khusus, tapi tetep ada perbandingan dan filter berlapis-lapis nih. Dari sisi harga, output dan kualitas gambarnya.

7. Dekorasi
Ternyata, harga dekorasi gedung pernikahan jika digabungkan dengan jasa WO itu lumayan mahal coy! Apa lagi kitanya ribet dan banyak maunya. Nah, menurutku nih, keutamaan dekorasi hanyalah remahan rengginang yang nggak begitu penting amat tapi ya nggak berarti jelek-jelek juga. I mean, yang standar aja, asal simpel, elegan dan sesuai dengan luasan gedung, dijamin apik kok. Mungkin ini sih kenapa dibandingkan poin yang lain, dekorasi masuk di nomer 7. Tahu nggak apa yang bikin dekorasi mahal? Kebanyakan bunga- bunga hidup yang habis acara pasti dibuang itu loh cyin yang bikin mahal. Iya, bunga hidup yang menjadikan gebyok kita terlihat wow itu, ternyata memakan budget yang fantastik! Padahal jelas- jelas ya, habis acara, bunga itu dibuang dan hilang gitu aja, cuma dinikmati 2 jam doang! Opsi lainnya adalah biar dekorasi pernikahan kamu hemat tapi tetep cucok adalah pemilihan jenis bunga plastik dengan warna dan aksen yang simpel. Penting nih, menurutku simplicity is beautiful. So, pilihlah aksen dan warna yang tidak terlalu banyak, mungkin cukup 2-3 warna saja, sehingga pernikahan kamu terkesan classy gitu. 

8. Undangan dan Souvenir
Nah, ini adalah hal pokok tapi ternyata very low budgetting dibandingkan yang lain. Dengan catatan ya, tergantung kamunya. Maksudku, dibandingkan pengeluaran yang lain, dua hal ini lah yang paling masuk akal untuk ditekan. Carilah konsep undangan yang tidak mubazir, tidak langsung dibuang, it means minimal tamu undangan mikir-mikir nih buat ngebuangnya, yang bisa dipake lagi gitu deh. Atau souvenir, yang jelas- jelas bisa mereka pake untuk beberapa waktu ke depan. Harga? Banyak kok vendor yang menawarkan harga murah, asal kitanya kreatif, pasti lucu-lucu aja. Atau kamu punya temen yang bisa design? Nah, bisa banget nih. Rejeki pertemanan hehe

9. Hiburan
Hal yang satu ini juga balik lagi ke kesepakatan kedua belah keluarga. Mau dangdutan kek, mau kosidahan kek, mau akustikan, mau band-band-an, atau apalah. Tapi kalau aku pribadi, gunakan jasa teman atau kenalan untuk ini, dijamin saling menguntungkan dan jelas membahagiakan satu sama lain hihi

Panjang juga ternyata ya? Iya, makanya setelah 4 bulan pernikahan, aku baru sempet sharing ini. Dan buat kamu yang bernasib sama kayak aku, sebagai perantau yang numpang nikah di kota orang, ada beberapa persiapan tambahan yang harus kamu persiakan untuk keluarga besar :

1. Tempat menginap
Carilah sejenis homestay, yang bisa menampung jumlah keluarga besar. Usahakan juga di dalamnya sudah ada fasilitas yang bisa mengakomodir kebutuhan bersama seperti kamar, ruang tamu besar, ekstra bed, dapur, alat masak dan air galon. Serta pastinya, carilah lokasi yang berdekatan dengan lokasi pernikahan, supaya budget untuk transportasi bisa lebih ditekan.

2. Konsumsi
Selama mereka menginap, usahakan kamu juga harus memikirkan makan selama mereka disana. Sebagai pendatang, pastinya mereka belum familiar dengan daerah sekitar. Usahakan persiapkan catering dengan menu standar supaya segala jenis usia doyan dan snack yang agak berat, seperti roti, arem-arem atau sejenisnya sebagai pengganjal dikala lapar melanda.

3. Transportasi
Minimal siapkan akomodasi mobil yang bisa dipaki mobile untuk mengantar jemput atau mengambil kebutuhan keluarga di penginapan ke venue pernikahan. Kendaraan ini dipastikan selalu standbye, demi kelancaran acara.

Nah, selesai juga akhirnya! Mempersiapkan pernikahan dengan waktu yang mepet dan tanpa WO? Why not? Asal kita mau jadi orang yang kepo, nggak malu tanya, dan mau bergerak. Pernikahan impian dengan budget yang sesuai dan waras di kantong bisa terlaksana kok. Pernikahan itu nggak ribet, yang bikin ribet itu kadang cuma kita dan lingkungan aja, tinggal balik ke kitanya deh! Semoga yang lagi persiapan pernikahan, bisa berjalan lancar, dan semoga yang masih bingung mau nikah sama siapa, segera dicerahkan. Love!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar