Sebelum menjadi hari mengamini sedunia, aku menyebutnya hari ditelepon sedunia. Sedunia yang dimaksud jelas, dunianya aku.
Dering pertama pastinya dari Mama. Ucapan singkat, tapi maknanya selalu luas. Tidak ada kata-kata puitis, tapi sejurus merubahku menjadi melankolis. Terharu. Bahagia. Dan bersyukur.
Seorang Ibu adalah orang yang paling memahami bahkan disaat kita tidak paham dengan diri sendiri. Seorang ibu adalah pendoa paling setia, disaat kita yang terkadang melewatkannya dalam pinta.
Sesaat setelahnya, beberapa telepon masuk. Keluarga, teman, dan sahabat yang jaraknya jauh, ternyata masih menyempatkan diri untuk menelepon, sekedar mengucapkan dan mendoakan dengan tulus. Kalau tidak benar-benar disayang, entahlah namanya apa kan?
Tahun ini aku tidak begitu memperhitungkan ucapan melalui Twitter atau Facebook, karena memang rasanya sudah terlalu asing dengan penghuni di media sosial. Entahlah, rasanya saat ini lebih nyaman berinteraksi person by person, lebih ke private massanger.
Dan bener loh, makin ke sini aku ngerasa kepraktisan media sosial malah bikin kita jadi apatis. Rasa peduli agak bergeser ke hanya ikut-ikutan, bahkan sekedar ke rasa penasaran. Saat "hai" dan "apa kabar" hanya menjadi semacam basa-basi. Bukan benar-benar peduli.
Dan begitulah tahun-tahun mengajarkanku soal menemukan orang-orang yang pedulinya itu...sejati. Semoga kita senantiasa dikelilingi orang-orang baik yang menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi.
Harapanku tahun ini nggak muluk-muluk, aku ingin menjadi manusia dewasa yang bahagianya tetap sederhana seperti anak kecil. Menjadi bahagianya orang banyak, kurasa sudah cukup mewakili.
Terima kasih ya Allah, Sang Maha Baik yang Supernya Tiada Tara...untuk 23 tahun ini. Izinkanlah doa-doa indah hari ini membumbung tinggi lalu sampai pada rumahnya. Dan kembalikanlah kebahagiaan yang sama untuk mereka yang telah mendoakan dan mengamini. Aammiiinnn
Terima kasih ya Allah, Sang Maha Baik yang Supernya Tiada Tara...untuk 23 tahun ini. Izinkanlah doa-doa indah hari ini membumbung tinggi lalu sampai pada rumahnya. Dan kembalikanlah kebahagiaan yang sama untuk mereka yang telah mendoakan dan mengamini. Aammiiinnn
-9 April 2016, masih di Yogyakarta-
Tidak ada komentar :
Posting Komentar