Apa kita punya hobi yang sama? Suka memperhatikan
orang-orang dan lingkungan sekitar. Berdiam sejenak hanya untuk memperhatikan
apa yang mereka kerjakan, bagaimana raut wajahnya, pakaiannya, gestur tubuhnya,
dan detail lain dari mereka yang sama sekali tidak pernah kita kenal
sebelumnya.
Saat di lampu merah misalnya, aku seringkali memperhatikan
mereka yang berada didepan, kanan, kiri atau melalui spion untuk melihat kebelakang
hanya untuk mengamati. Kadang ada sepasang muda-mudi yang cekikikan bercerita di
atas motor, lucu. Ada bapak- bapak dengan beban cukup berat di bangku belakang
motornya menatap lamat- lamat detik lampu lalu lintas diatas sana, letih. Ada juga
mbak- mbak berpakaian rapi dengan sepatu mengkilatnya. Bahkan sampai ibu- ibu
yang duduk di ujung sana, memegang wadah dengan memasang tampang memelas.
Belum lagi saat makan di warung pinggir jalan, tiba- tiba
datang pengamen yang kicik- kicik memainkan tutup botolnya atau gitar tuanya. Bukan hanya
suaranya yang menarik perhatian, tapi tampilan dan raut wajahnya pun seringkali
aku perhatikan, ada pengharapan disana. Atau anak- anak sekolah yang berjalan
kaki di pinggir jalan sembari guyon santai bersama temannya. Juga mbah- mbah
dengan beban di punggungnya, tertunduk- tunduk berjalan lambat di jalan
perkampungan. Hah, Tuhan memberikan scene luar biasa setiap harinya.
Kalau kita mau sedikit saja meluangkan waktu untuk
mengamati, banyak pelajaran yang sebenarnya bisa kita ambil dari sekitar. Rasa syukur
yang mungkin selama ini seringkali absen, bisa muncul tiba- tiba sesaat setelah
melihat potret hidup orang lain. Ternyata banyak diluar sana yang hidupnya jauh
di bawah kita, pun yang lebih diatas kita. Lalu, mau menyombongkan apa? Atau mau
terus mengeluhkan hal- hal sepele dalam hidup? Malu.
Hidup adalah proses belajar tanpa henti. Dan proses belajar
tidak hanya diberikan di bangku sekolah. Tanpa disadari, setiap hari pun akan
ada “guru” yang datang pada kita. Tinggal bagaimana kita mau membuka mata dan
hati untuk mengambil “pelajaran” cuma-cuma yang disiapkan Tuhan setiap harinya.
yuhhuuuuuu, sangat setuju dengan kalimat ini "Kalau kita mau sedikit saja meluangkan waktu untuk mengamati, banyak pelajaran yang sebenarnya bisa kita ambil dari sekitar. Rasa syukur yang mungkin selama ini seringkali absen, bisa muncul tiba- tiba sesaat setelah melihat potret hidup orang lain. Ternyata banyak diluar sana yang hidupnya jauh di bawah kita, pun yang lebih diatas kita. Lalu, mau menyombongkan apa? Atau mau terus mengeluhkan hal- hal sepele dalam hidup? Malu." selain itu, mengamati juga bisa membunuh waktu di kala kita menunggu.
BalasHapus