Pagi ini, rasanya aku berat banget buat ngapa- ngapain. Buat bangun, berat. Buat mandi, berat. Buat siap- siap ngantor, berat. Rasanya maleeees banget. Sambil ogah- ogahan, aku menuju ke lemariku yang di atasnya terdapatlah beberapa jenis barang terpajang. Ada sebuah frame hitam yang kuisi dengan foto- foto momen jaman dulu dan sebuah surat dari Mbak Mash saat aku resign dari Leutika. Tiba- tiba rasanya kayak ada energi yang mengalir dari ujung kaki ke ujung kepalaku. Deg.
"Since I lost my words to say good bye and I
won't to say it, I just want congratulate you. Congratulation, Dear, you
graduate from this 'school', again with cum laude. You know, I feel
jealous. Have a happy joy on your new place. Remember, you who make the
comfort zone. Every journey sings its life story, the sweet and the sad
one. I'll always miss the time when we tell our own stories. Always be
happy girl."
Mbak Maaaash, thank you for your letter. Tanpa kamu tahu dan tanpa aku sadari juga, surat ini sejenis penyimpan energi di saat kita butuh sesuatu yang menohok untuk sadar bahwa mengeluh itu nggak bakal menyelesaikan masalah. Bahwa semangat, adalah modal utama untuk maju. Bahwa kita, di dunia ini nggak pernah sendiri. Memang bener ya, energi positif itu sebenernya selalu ada disekeliling kita, tinggal kitanya aja yang mau peka atau nggak. Love!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar