Hal paling menyebalkan dari sebuah rindu adalah rasa menggebu ingin bertemu, tapi tak ada kuasa untuk itu. Well, setelah 4 tahun aku nggak mudik ke kampung halaman, akhirnyaaaa tahun ini aku pulang!
Walau jatah libur lebaran cuma dapet seminggu, total dengan bolos kerja (hehe). Rasa mudik kali ini agak beda. Bedanya apa? Bedanya adalah, rindu yang luaaaaaaaar biasa yang rasanya seminggu itu bakal aku habiskan pure berkumpul dengan keluarga dan sahabat. Nggak kebayang buat jalan ke sana sini, atau ketemu itu ini. Aku rasa, menghabiskan waktu dengan mereka adalah hal yang mahalnya luar biasa, ketimbang liburan ke tempat mana pun.
Dan benar, satu minggu rasanya sebentar banget. Rasanya baru kemarin mulai manja- manjain lagi sama Mama. Peluk- peluk Adek. Dan dijahilin Mas. Rasanya, baru kemarin kita berempat bisa duduk bareng makan di satu meja, rebutan ini itu.
Ah, nggak pulang selama 4 tahun dibandingkan saat pulang pasca satu minggu mudik kemarin, rasanya sediiiiih banget. Waktu H-1 pulang lagi ke Jogja, aku sempet mikir seandainya waktu bisa di-pause aja deh, atau rewind dari awal datang lagi.
Hari H saat pamitan sama Mama, Mas dan Adek di bandara aku masih berusaha biasa aja. Masih bisa ketawa- tawa dan masih berpikir, I'll see you very soon after this day. Tapi setelah flight, mataku nggak bisa bohong. Airnya ngucur gitu aja nggak berhenti, semua hal yang aku lakuin selama satu minggu kemarin tiba- tiba ke-flashback dan dalam hati ngerengek minta diturunin aja.
Saat- saat harus meninggalkan rumah untuk kembali ke perantauan lagi itu, lebih menggalaukan ketimbang pergi meninggalkan rumah untuk pertama kalinya atau bahkan dibandingkan harus meninggalkan pacar sewaktu LDR.
Tapi balik lagi, saat kita sudah memilih sesuatu, cara kita bertanggungjawab adalah dengan menyelesaikannya. We'd grow up sooner or later, right? Salah satunya ya melalui proses ini.
Tapi aku selalu ingat, banyak hal di dunia ini yang lebih berharga dari sebuah kesuksesan manusia di dunia. Memiliki keluarga yang utuh dan bahagia, waktu berkumpul yang berkualitas, hubungan baik dengan saudara dan sahabat, kebersamaan di setiap hal kecil dalam keluarga dan keberadaan kita disaat dibutuhkan. That's more valuable. You should remember this, Wi.
Yes, I do.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar