Selasa, 14 April 2015

Officially 22

Kalau ditanya bagaimana rasanya menjadi 22 tahun? Rasanya...hmm, biasa aja. Exited sih dalam beberapa hal, tapi nggak terlalu. Waktu hari H menginjak angka 22, aku masih yang biasa aja. Nggak terlalu bahagia, dan nggak terlalu sedih juga karena bertambah tua. Tapi malah nge-flashback sendiri atas hidup selama ini.

Sudah sampai mana sih aku berjalannya? Sudah batas mana sih pencapaiannya? Sudah seberapa bermanfaatnya sih aku? Sudah menorehkan hal baik apa aja sih? Sudah bertambah baik belumsih sejak setahun kemarin?

22 tahun, angka dimana akhirnya aku sadar bahwa bentuk kasih sayang orang- orang di sekeliling itu udah beda. Bukan lagi ucapan heboh tet di jam 12 malem, lempar telor dan mbleberin krim kue kemana mana, atau kado macem- macem, bahkan dirayakan meriah di rumah makan.

Tetapi sesimpel mereka menyempatkan diri disela kesibukan mereka hanya untuk mengucapkan selamat disertai rangkaian doa terindah, mengumpulkan teman- teman, mengedit foto meme, membuat video, voice note, memberikan hadiah kecil yang "kita banget" atau kecupan dan pelukan hangat dari keluarga dan sahabat. Berasa mahal. Berasa disayang. And i'm so thankful, God.

Nggak banyak doa yang aku minta, rasanya kata terima kasih sudah sangat bisa mewakili perasaan syukur atas 22 tahun ini. Terima kasih, semua. 



Yogyakarta, 9 April 2015

Tidak ada komentar :

Posting Komentar