Jujur saja, bukannya aku tidak percaya dengan yang semacam
itu. Tapi aku hanya tidak terlalu memusingkan saat aku bermimpi A, bakal ada
apa ya kedepannya? Saat aku bermimpi B, apa iya aku akan begitu?
Menurutku, mimpi adalah bunga tidur. Bisa muncul tentang apa
saja, siapa saja, dan terlupakan begitu saja. Pernah aku bermimpi aneh, sempat
terpikir tapi tidak terlalu kuambil pusing. Jadi tidak perlu disangkut- pautkan
dengan A, B, C dan bla- bla.
Lalu aku berpikir, selama ini perempuan memang lebih identik menggunakan perasaan ketimbang logika,terus aku ini apa kalau sudah ada yang mengecap begitu? HAHA
Suatu ketika Oknum R pernah juga membahas ini padaku, saat
dia curhat panjang lebar mengenai kisah cintanya yang ruwet dengan sang pujaan
hati, lagi- lagi saran yang kuberikan nampaknya sulit diterima olehnya.
“Mungkin sibuk kali, dia udah berumur juga kan harusnya tau
mana yang pantes dan nggak, walau kalian jauh sekalipun” jawabku. Dan masih
dengan segala keparnoannya, Oknum R malah mengataiku, “Harusnya kamu mikirin
perasaan aku dong, harusnya kamu ngerti kalau khawatir itu kan wajar, Wi”. Duh,
aku salah lagi.
Menggunakan perasaan itu tetap penting, tapi logika yang dipandang
lebih simple, praktis dan tentunya sangat rasional juga tidak kalah penting, walau
untuk sebagian orang terkesan kejam.
Menurutku, sebagai perempuan kita wajib menyeimbangkan
logika dan perasaan. Boleh bersedih, tapi harus cepat berpikir tetang manfaat
apa yang didapat? Rugi iya. Boleh kita merasa putus asa, tapi apa iya bisa merubah
keadaan jika hanya diratapi? Boleh kita bermimpi, tapi juga harus realistis.
Iya, realistis. Cintai saja orang- orang yang
mau dicintai, menetaplah pada mereka yang mau ditinggali. Kenapa harus repot-
repot membuang waktu pada mereka yang tidak mengingini? Jangan terlalu cepat menumbuhkan sesuatu yang jelas-jelas belum ada eksekusi.
Perempuan, kadang suka menciptakan kemungkinan yang ujung-
ujungnya menyakiti dirinya sendiri, suka menumbuhkan sesuatu yang belum pasti, suka membuat dirinya parno tiada henti. Come on girls, life is really simple but we
insist on making it complicated. Kita itu tidak lemah, hanya terkadang suka melemahkan diri sendiri.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar