![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2-r6rFfyEFWjRim5i0ETk8wpJbkDOsrdoRd8PagRW98oe7EiKh-_o13fCRef5AXMh-TefSOzkZbwj-ONhX7mEeyouA4bHrP9k95lnuIMrBvPoBmTknu4JP7_iGxbRIqmnZcnK7dx3gyls/s1600/Rich-Dad-Poor-Dad-SC1.jpg)
Buku Rich Dad, Poor Dad adalah buku yang aku temukan di
deretan koleksi buku kepunyaan Om. Sebenarnya sudah sejak 2 tahun lalu, tapi
entah kenapa baru selera kubaca beberapa bulan yang lalu. Buku best seller Robert
T. Kiyosaki ini berkisah tentang hidupnya yang memiliki 2 orang ayah. Ayah
kandung yang ia sebut “poor dad” dan ayah angkatnya ( ayah dari teman akrabnya)
yang ia sebut “rich dad”.
Disini diceritakan tentang bagaimana cara mendidik dan cara
pandang kedua ayahnya yang sangat berbeda. Ayah yang miskin berpikir bahwa pendidikan tinggi yang
bersifat formal akan menghasilkan gaji yang tinggi pula, sedangkan ayah yang
kaya lebih menjunjung tinggi usaha agar terhindar dari kesulitan finansial.
Di buku ini dijelaskan pula bagaimana orang pada umumnya memandang
aset dan liabilitas yang ternyata selama ini salah kaprah. Bagi orang
kebanyakan mungkin barang seperti rumah, kendaraan, dan peralatan elektronik
adalah aset, namun sebenarnya itu semua adalah barang yang membutuhkan biaya
pemeliharaan dan akan menurunkan nilai jualnya.
Maka disini dijelaskan, bahwa aset yang sebenarnya adalah
dimana barang yang kita punya bisa menghasilkan perputaran pemasukan tanpa
mengurangi nilainya, contohnya dengan tanah yang disewakan dan property yang
tidak didiamkan.
Yang aku suka dari buku ini adalah, cara penyampaian Kiyosaki
yang tidak menggurui. Sebagai anak akuntansi, sebenarnya hal semacam aset dan
liabilitas bukanlah hal asing, namun selama ini aku belumlah bisa menerapkan
ilmu- ilmu itu di kehidupan sehari- hariku. Mungkin karena disebabkan aku belum
tahu harus memulai darimana dan bagaimana, dan dengan membaca buku ini paling
tidak sudah ada gambaran yang cukup jelas apa yang harus aku lakukan ke depan (walaupun sekarang belum, bahkan jauh dari
itu).
Poin penting yang sempat aku catat dari buku ini adalah:
- Orang kaya tidak bekerja untuk uang
- Mengajarkan melek financial sedini mungkin.
- Uruslah bisnis Anda Sendiri
- Sejarah pajak dan kekuatan korporasi
- Orang kaya menciptakan uang
- Bekerja untuk belajar, jangan bekerja untuk uang
Ya, walaupun ada beberapa bagian yang membosankan dan cukup
sulit aku mengerti, namun buku ini memberi pelajaran besar tentang bagaimana cara
kita mengelola keuangan. Apakah mau terjebak pada perputaran kebutuhan-
pendapatan atau mengelola pendapatan dan aset yang kita punya agar bisa bekerja
untuk kita. Jleb.
Dari dulu aku pengen baca buku ini. Masih dicetak gak ya?
BalasHapusduh gak tau juga mbak, aku jg kebagian minjem doang. tapi emang kereeeen
Hapus