Sabtu, 16 November 2013

Rich Dad, Poor Dad


Buku Rich Dad, Poor Dad adalah buku yang aku temukan di deretan koleksi buku kepunyaan Om. Sebenarnya sudah sejak 2 tahun lalu, tapi entah kenapa baru selera kubaca beberapa bulan yang lalu. Buku best seller Robert T. Kiyosaki ini berkisah tentang hidupnya yang memiliki 2 orang ayah. Ayah kandung yang ia sebut “poor dad” dan ayah angkatnya ( ayah dari teman akrabnya) yang ia sebut “rich dad”. 

Disini diceritakan tentang bagaimana cara mendidik dan cara pandang kedua ayahnya yang sangat berbeda. Ayah  yang miskin berpikir bahwa pendidikan tinggi yang bersifat formal akan menghasilkan gaji yang tinggi pula, sedangkan ayah yang kaya lebih menjunjung tinggi usaha agar terhindar dari kesulitan finansial.

Di buku ini dijelaskan pula bagaimana orang pada umumnya memandang aset dan liabilitas yang ternyata selama ini salah kaprah. Bagi orang kebanyakan mungkin barang seperti rumah, kendaraan, dan peralatan elektronik adalah aset, namun sebenarnya itu semua adalah barang yang membutuhkan biaya pemeliharaan dan akan menurunkan nilai jualnya. 

Maka disini dijelaskan, bahwa aset yang sebenarnya adalah dimana barang yang kita punya bisa menghasilkan perputaran pemasukan tanpa mengurangi nilainya, contohnya dengan tanah yang disewakan dan property yang tidak didiamkan. 

Yang aku suka dari buku ini adalah, cara penyampaian Kiyosaki yang tidak menggurui. Sebagai anak akuntansi, sebenarnya hal semacam aset dan liabilitas bukanlah hal asing, namun selama ini aku belumlah bisa menerapkan ilmu- ilmu itu di kehidupan sehari- hariku. Mungkin karena disebabkan aku belum tahu harus memulai darimana dan bagaimana, dan dengan membaca buku ini paling tidak sudah ada gambaran yang cukup jelas apa yang harus aku lakukan ke depan (walaupun sekarang belum, bahkan jauh dari itu). 

Poin penting yang sempat aku catat dari buku ini adalah:
  1. Orang kaya tidak bekerja untuk uang
  2. Mengajarkan melek financial sedini mungkin.
  3. Uruslah bisnis Anda Sendiri
  4. Sejarah pajak dan kekuatan korporasi
  5. Orang kaya menciptakan uang
  6. Bekerja untuk belajar, jangan bekerja untuk uang

Ya, walaupun ada beberapa bagian yang membosankan dan cukup sulit aku mengerti, namun buku ini memberi pelajaran besar tentang bagaimana cara kita mengelola keuangan. Apakah mau terjebak pada perputaran kebutuhan- pendapatan atau mengelola pendapatan dan aset yang kita punya agar bisa bekerja untuk kita. Jleb.

2 komentar :

  1. Dari dulu aku pengen baca buku ini. Masih dicetak gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh gak tau juga mbak, aku jg kebagian minjem doang. tapi emang kereeeen

      Hapus