ia yang pandai menjaga diri ketika sendiri seharusnya menjadi lebih
pandai ketika ia telah menikah. ia yang pandai menjaga perasaan orang
lain, menyembunyikan perasaannya dan menumbuhkan empati kepada sesama.
menjaga kehormatan diri dan saudara seiman. pernikahan yang selalu di
nantikan, amat boleh dirayakan. hanya saja coba ingat kembali sewaktu
dulu kita menanti. betapa risihnya melihat orang lain merayakannnya
berlebihan (utamanya di media sosial). ingat bahwa barangkali ada
saudara seiman yang tengah mempersiapkan kapalnya saat kita sudah
berlayar. ia belum siap, tapi menjadi ingin segera masuk ke lautan
padahal kapalnya belum selesai. bagi yang sudah dan baru menikah,
simpanlah kebahagiaan itu sebagaimana kita dulu mampu menyimpan
keresahan dan kegelisahan kita sewaktu sendiri. karena jangan sampai
kita menjadi sebab rusaknya perjagaan diri saudara-saudara seiman kita
yang lain. biarkanlah mereka mempersiapkan diri dengan tenang, membangun
sebaik mungkin bahteranya sebelum masuk ke samudara kehidupan yang
entah-bagaimana-menjelaskannya :)
MAS GUN! reblogged yaaa. entah ini disebut jawaban dari keresahan hati atau gimana. Pagi ini, momen menemukan tulisan mas gun yg ini bisa ngepas banget, sedetik kemudian setelah aku berpikir pengen menulis sesuatu tentang hal serupa, eh nemu aja tulisan ini. bisa gitu banget yaaa? daaaan, bapernya terus lanjut hahaha gak papa, baper bukan aib kok. toh baper kali ini disponsori oleh baja hati yg semakin menebal, tapi sekitarnya lagi panas. nyaris leleh deeeeh.
sudahlah, mari teguhkan hati. kuatkan diri. jaga iman. pasang tameng. sabaaaaar
source. MASGUN
Tidak ada komentar :
Posting Komentar