Nemu temen baru lagi, lingkungan baru lagi dan rutinitas baru lagi pastinya. Nggak kerasa udah satu bulan ini jalur berangkatku udah beda. Jam berangkatnya juga beda banget, jam 7 udah berangkat dari rumah. Padahal kemaren jam 7 itu jadwalnya baru berangkat mandi. Tapi satu hal yang nggak berubah, dateng di jam mepet.
Masuk ke lingkungan baru itu harus pinter- pinter baca situasi kondisi. Membaca karakter orang- orang, dan jelas belajar memposisikan diri. Sejauh ini, lingkungan baru ini benar- benar welcome. Banyak orang hebat yang aku temui. Banyak karakter baru yang aku pelajari. Banyak ilmu dan pekerjaan besar yang aku dapatkan.
Bener ya kalau di dunia ini sebenernya nggak ada yang namanya zona nyaman, tapi kita sendirilah yang membuat zona itu menjadi nyaman. Asal kita berusaha menjadi baik di dalamnya, maka jalan selanjutnya akan baik. Jadi, nggak ada alasan untuk takut meninggalkan zona nyaman, zona yang lagi- lagi hanya ilusi kita sendiri.
Hari ini, setelah 7 hari berkutit dengan SKP bersama 2 mbak- mbak super, akhirnya kerjaan kita selesai. 7 hari kemarin itu bener- bener kerjaan yang menyita waktu, tenaga dan pikiran. Pulang di atas waktu magrib, pagi sudah langsung berkutit dengan file- file karyawan untuk perpanjangan SK lagi, weekend pun harus rela dihabiskan di kantor.
7 hari sama mbak- mbak ini pun jadi kenal sifat dan kebiasaannya mereka. Ternyata sifatnya kita bertiga itu hampir sama, pandangan soal hidup juga hampir mirip, visi misi bekerja juga bisa dikatakan satu suara.
Selain satu tim SKP bersama mbak- mbak tadi, aku juga punya tim kecil yang baru aja aku masuki. Tim sistem berbaris IT dari keuangan. Ketemu orang- orang satu jurusan, 2 bapak- bapak perokok yang tiap rapat selalu ngajaknya di kantin supaya bisa sembari ngerokok. Astaga, 3 jam duduk bareng mereka berhasil bikin napasku engep.
Walau kayak gitu, mereka berdua adalah orang- orang hebat. Jam terbang mereka udah tinggi, cara pikir dan kinerja mereka bagus banget. Aku yang anak bau kencur ini, jujur aja ngerasa kecil dan nggak ada apa- apanya banget ketimbang mereka. Aku kadang cuma bisa bengong, meratiin 2 bapak ini ngobrol, berusaha nangkep logikanya, atau sekedar dengerin dan pasang muka oon. Lalu tiba- tiba mereka ketawa sambil ngomong, "ndelok anakmu ki loh, mumet" sambil nunjuk- nunjuk aku. hahaha sial.
Tapi aku seneng, saat kita duduk bareng orang- orang hebat, ya mau nggak mau kita harus jadi hebat juga. Secara nggak langsung aku belajar dari mereka, dapet ilmu yang belum tentu aku dapetin di bangku sekolah. Setelah pulang dari ngobrol- ngobrol berat itu, nggak lupa aku disanguin PR yang dideadline buat besoknya. Kurang baik apa mereka ini kan?
Tapi inilah yang aku bilang, kerjaan hectick yang kita jalani dengan
happy, ternyata jadi nggak terlalu berasa capeknya. Rasanya waktu itu cepeeeet banget jalannya. Rasanya baru kemaren aku dateng dan memperkenalkan diri lho.
Semoga keseruan ini nggak cuma aku rasain di awal, tapi makin bertambah untuk ke depannya. Dan semoga makin banyak ilmu lagi yang bisa aku gali di sini. Aammiinn. Karena hidup adalah proses belajar, kan?
ditulis sekitar seminggu yang lalu, di penghujung deadline SKP
Tidak ada komentar :
Posting Komentar