Selasa, 12 Februari 2013

Sinkronisasi otak dan hati


Untuk kamu, dimanapun tempat singgahmu sekarang


Selamat pagi sayang..
Sapaan ini akan aku tujukan padamu, nantinya
Bagaimana kabarmu disana? Sudah lelahkah? Lekaslah kembali kesini, rumah singgahan terakhirmu

Hai kamu, masa depanku yang sedang berpetualang disetiap hati
Tidakkah kamu tahu, bahwa sebelum mengenalmu pun aku sudah memikirkan kita, ya kamu dan aku
Hai kamu, si pemilik tulang rusukku
Saat hatimu sekarang sedang tertambat hati lain, akankah itu berlangsung lama hingga aku harus menunggu sampai tak tahu batasannya?
Hai kamu, si calon imamku
Belajarlah dulu dari setiap proses hidupmu ini agar kelak kau fasih dalam memimpinku, calon pemupuk generasimu
Hai kamu, si penikmat suguhanku
Kelak akan ku buatkan kopi ternikmat untukmu, jauh lebih nikmat dari yang kau minum di tiap warkop kunjunganmu

Kelak kita akan duduk diteras rumah sambil meneguk kopi kopi itu setiap hari
Menceritakan lucunya petualangan hati masing-masing, hingga pertemuan yang membentuk, kita
Merancang indah kedepan sampai penghabisan waktu senja
Dan saat itu, aku tahu bahwa Tuhan memang menciptakan sela- sela jemari kita ini untuk saling menggenggam
Menciptakan pundakmu untuk kusenderkan, menciptakan air mataku untuk kau hapuskan
Menciptakan kekuranganku, untuk kau sempurnakan

Sayang,
Jika kau lelah dengan hidupmu yang terus berputar dan belum menemukanku,
Percayalah bahwasanya hati ini memiliki radar
Radar yang akan membawa sepotong hati, kepada pemilik potongan lainnya
Radar yang akan membawa kita pada suatu pertemuan suci, dalam ikatan yang diridhoi
Sayang,
Jika hatiku masih melihat keindahan hati lain, percayalah ini hanya proses hidupku, untuk menemukanmu
Sayang,
Jika aku dan kamu belum juga bertemu,
Belajarlah bersabar, lalu kelak kau ajari aku arti sebuah penantian yang akan berbuah kebahagiaan

Dari aku, masa depan yang senantiasa menunggu

(ditulis sejam pasca teknikal tes dan interview, nampaknya otak sama hati butuh sinkronisasi Zzzz)

2 komentar :