So, ini pertama kalinya aku sharing tentang perjalanan
hidupku hingga akhirnya bertemu dengan masuam. Penting nggak sih? Ya walau nggak
penting- penting amat, tapi ada hal lain yang mau aku share dan semoga
keajaiban yang aku rasain, juga tertular ke kamu yang baca. Tentang keyakinan
dan kekuatan doa.
Dulu, sekitar 4 tahun yang lalu, sekitar akhir 2014 di kota
kesayangku, Jogjakarta, aku bertemu dengan teman masa kecilku, Mbak A (sebutlah
begitu). Saking deketnya kita jaman kecil dulu, rasanya udah kayak saudara. Dan
seneng banget dong, saat tahu si mbak lagi di Jogja, kita atur ketemuan.
Tanpa diduga, ternyata si mbak juga lagi ketemuan sama
temen- temennya yang lain. Dan disanalah untuk pertama kalinya aku ketemu sama
si masuam. Bukan, masuam bukanlah temennya si mbak tadi. Tapi, temennya temen
si mbakku itu haha ribet ya? Intinya, kita ketemu disana tanpa kesengajaan dan
tanpa ada sangkut paut yang jelas. Tahu- tahu ya ketemu aja.
Ngobrol ngalor ngidul selama disana dan diperjalanan pulang,
aku baru sadar nih, kalau selama ngobrol tadi, kita nggak pernah yang bener-
bener ngobrol berdua secara intim. I mean, ya kita ngorbol reramean gitu aja,
dan cuma bahas hal receh nggak jelas. Singkat cerita, ternyata si masuam yang
saat itu berdomisili di Bali, harus kembali ke kotanya malam itu juga, itu
artinya, aku dan masuam dulu cuma ketemu beberapa jam aja dong. And guess what
happen in the next story? Yap, dia minta kontakku ke temennya mbakku hehe emang
dasar jaman dulu mah masih modusan yak. Akhirnya, di 2014 itu kita kontak-
kontakan via BBM chat, yaelah jadul amat yak? yaemang.
Chat 4 tahun yang lalu itu masih chat jaman abege-abegean
gitu, nggak ada arahnya, cuma haha-hihi nggak jelas. Sampe akhirnya, chat itu
terputus gitu aja. Kita punya hidup masing- masing dan udah nggak
kontak-kontakan lagi sampai akhirnya di pertengahan tahun 2017, it means 3
tahun berlalu. Dimana banyak perubahan yang terjadi di hidupku, dari mulai cara
pandang hidup, prinsip- prinsip hidup bahkan tentang menentukan pasangan hidup.
Yes, kegalauan tentang pencarian jodoh saat itu mulai menyerang, aku mulai
diracuni tentang pembahasan nikah nikah nikah. Sampai akhirnya, proses
“pencarian” ini bak roller coster, naik turun, belok- belok, diputer- puter
nggak pake santai, yang mengajarkanku bahwa jodoh sih nggak perlu ngoyo dicari,
tapi ngoyolah untuk memperbaiki diri. Hingga tiba-tiba masuam hadir (kembali).
Perubahan hidup itu bermula dari keyakinanku pada hukum
Allah yang mengatakan bahwa perempuan baik, untuk laki-laki baik. Maka, untuk
mendapatkan laki-laki yang baik, aku kudu jadi perempuan yang baik dulu. Di
tengah-tengah masa penantian dan ikhtiarku mengenai penantian jodoh tadi,
banyak perubahan baik yang aku rasakan di dalam diriku, hal- hal yang
sebelumnya nggak pernah aku lakuin, jadi aku lakuin. Hal-hal yang dulunya bukan
aku banget, aku usahain jadi aku banget. Ya, tapi ini berrproses jadi lebih baik
versiku ya. Dan itu membentuk sebuah keyakinan, bahwa hasil nggak akan pernah
mengkhianati proses. Prinsip take and give juga nih. Apa yang udah kita
usahakan dan perbuat atas-karena Allah, InsyaAllah Allah juga akan kasih
balasan ke kita, bahkan lebih dari yang kita duga.
Prosesnya aku dan masuam itu bisa dibilang singkat, unik dan
ajaib. Disaat lagi pasrah- pasrahnya, doa lagi getol- getolnya, tiba- tiba
Allah mendatangkan masuam dengan hawa segarnya. Aku yang sudah niat untuk nggak
main-main lagi dalam mencari pasangan, ternyata disambut baik oleh masuam, dia
juga sama. Sempet nih dalam proses ini aku nggak sengaja mbatin, "Ya
Allah, kalo beneran yang ini sih, aku mau" hahaha emang dasar bener ya,
ucapan mah jadi doa. Dan bener aja, ternyata niatan kita sama! Yaudah,
langsunglah kita pengenalan secara personal dan keluarga satu sama lain. Nggak
butuh waktu lama, saat Allah udah kasih keyakinan dan jalan-jalan ajaib-Nya
tadi, kurang lebih hanya 5 bulan dan ketemu cuma 3 kali kayaknya, kita nikah deh
hehe
Kok bisa? Aku juga heran. Tapi beneran ya, kalau yang
namanya jodoh sih bisa datang dari hal-hal nggak terduga. Sama orang yang nggak
pernah kita bayangkan sebelumnya. Dan waktunya, jelas terbaik versi Allah. Saat
niat kita bener, dan mau berusaha menjadi lebih baik, Allah bakal kasih kejutan
deh buat kita, semacam kado dari buah kesabaran gitu. Kuncinya, yakin, banyakin
doa dan serahin semua sama yang punya hati, jangan manusianya. Manusia mah
tempatnya kecewa kan? Kalau ke Allah, insyaAllah yang terbaik. Walau nggak
selamanya proses itu mulus-mulus aja, ada juga kerikil-kerikilnya, tapi selama
kita yakin, semua bakal indah aja di akhir!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar