Karena proses perkenalan yang singkat, hanya kurang lebih 5
bulan saja. Persiapan pernikahan ini benar- benar menjadi fokusku kemarin.
Gimana nggak harus fokus? Lokasi pernikahan kami pilih di Jogja, sedangkan
masuam stay di Aceh dan keluarga besar kami lokasinya berjauhan
(Bengkulu- Palembang- Pati).
Tapi alhamdulillah aku terbantu banget dari tempat kerjaku
yang juga menyediakan tempat hunian, venue pernikahan beserta vendornya, serta
pekerjaanku yang berkaitan dengan financial, kenapa? karena secara nggak
langsung bisa memberikanku beberapa opsi dan pertimbangan. Akhirnya aku
memutuskan mempersiapkan semuanya tanpa bantuan WO. Iya, dengan mepetnya waktu,
jarak pasangan dan keluarga yang berjauhan, lokasi pernikahan yang cuma
"numpang" kota, dan keriweuhan lainnya, alhasil aku teramat lega saat
pernikahan ini berjalan dengan sukses.
Saat pertama kali ditentukannya tanggal pernikahan di awal
Januari 2018, 3 bulan terakhir adalah masa- masa hektik dan nano-nanoku.
Rasanya beneran campur aduk! Tapi tenang, kita nggak perlu panik, hal yang
harus kita lakukan cukup berpikir jernih dan tetap waras. So, hal-hal apa saja
yang harus dipersiapkan menjelang hari terdeg-degan seumur hidup itu? Oke,
let's check it out!
1. Konsep Pernikahan dan Tamu Undangan
Penting! Kamu harus tahu dulu, konsep pernikahan seperti apa
yang akan kamu lakukan. Baik dari sisi kamu dan pasangan, ataupun keluarga
besar. Penting untuk benar- benar dikomunikasikan, karena ini adalah dasar kamu
untuk melanjutkan ke tahapan- tahapan lainnya, seperti pemesanan gedung,
catering, dll. Setelah menemukan kesepakatan dari seluruh pihak mengenai mau
dibuat seperti apa pernikahan kamu, apakah mau bertema nasional, apakah
tradisional, apakah indoor, apakah outdoor, apakah dibuat wah, apakah
sederhana, lalu mintalah dari masing- masing keluarga untuk membuat daftar tamu
yang akan diundang. Sehingga, ini memudahkan kamu untuk menentukan prioritas,
jumlah, serta kemampuan yang ada. Nanti, hal terberat dari ini semua adalah,
menghilangkan list-list tamu undangan, demi menyesuaikannya dengan budget yang
ada.
2. Venue Pernikahan
Ini adalah hal utama lainnya dari pritilan pernikahan yang
ada, kecuali kamu niat nikahnya di rumah atau KUA ya, gedung menjadi hal pokok
yang harus dipersiapkan jauh- jauh hari. Banyak yang sudah memesan gedung dari
setahun sebelum acara juga loh. Karena, gedung ini nantinya akan berhubungan
langsung dengan KUA, catering, tempat menginap keluarga (karena aslinya luar
kota), dan undangan pernikahan. Berhubung aku sudah berkutit dengan urusan sewa
menyewa gedung selama bekerja, banyak opsi dan pertimbangan harga yang aku
dapatkan. Karena sudah mengantongi tanggal pernikahan, dan alhamdulillahnya
jatuh di hari Jumat, sehingga gedung- gedung masih banyak yang available. Kita
harus mencocokan jumlah tamu undangan dengan kapasitas gedung, serta harga yang
ditawarkan. Carilah beberapa opsi gedung dengan budget yang tidak terlalu jauh,
untuk menjadi backup.
3. KUA
Tanggal pernikahan sudah, gedung sudah, maka step
selanjutnya adalah mengurus administrasi ke KUA. Sebenernya, untuk urusan KUA
ini aku nggak begitu paham, lupa-lupa inget juga. Karena, administrasi
ini pure dibantu keluarga besar dari kedua belah pihak. Pihak laki-laki,
prepare di kotanya. Dan aku, menunggu surat-surat dari pihak laki-laki dan melanjutkannya
ke struktur desaku. Cuma, berhubung saat itu aku kerja, semua kupasrahkan ke
Tante sampai dengan dokumen pengantar dari kelurahan jadi. Aku hanya
mempersiapkan kebutuhan dokumentasi kesehatan dan pendaftaran ke KUA saja.
Intinya, saat kita sudah mengantongi dokumen dari pihak laki-laki, jalannya
kita mah udah ringan. Rajin-rajin aja buka webnya KUA yang kamu tuju. Disana
bakal ada info tentang kelengkapan administrasi apa saja yang harus
dipersiapkan, karena di setiap daerah terkadang syaratnya juga berbeda. Nggak
beda-beda banget juga, cuma pasti ada selisih 1-2 syarat lah. Nah, ini juga
yang sempat membuatku kesal. Mulai dari warna background foto, syarat
kesehatan, yang ternyata tidak sama antara KUA kota dengan kabupaten. Disini
kamu bakal menemukan kerikil-kerikil halus yang bikin gemes! Catat nih, saat
step ini kamu harus sudah mengantongi tanggal pernikahan, jamnya, lokasinya,
dan jelas, siapa calonnya loh ya hehe
4. Salon
Semua wanita pasti ingin tampil cantik di hari bahagianya.
Percaya atau tidak, untuk cantik memang mahal. Banyak salon-salon atau MUA yang
menawarkan harga selangit untuk sekali riasan. Tapi, semua kembali ke budget
dan gengsi kita. Menurutku, cantik nggak harus mahal. Tapi cantik, harus
pintar-pintar. Iya, kita harus cari referensi sebanyak mungkin, dan buatlah
perbandingan dari itu semua. Disana kamu bakal tahu, dengan harga sekian,
fasilitas yang dikasih apa saja, dan sesuai nggak sama budget serta keinginan
kamu. Kalau kamu tipe 1 yang nggak mau repot, tinggal duduk manis dan tahu
jadi, hasilnya cuma 2 nih : kamu bakal nemu vendor ternama dengan harga mahal
padahal sebenernya biasa aja, atau kamu nemu salon ala kadarnya yang bikin kamu
nggak puas. So? Aku pilih menjadi tipe yg ke-2, tipe yang kepo dan banyak
maunya. Mau murah, mau cantik, mau capek. Tapi worth it loh. Maksudnya gimana
nih? Dengan menjadi tipe 1, artinya kamu membayar jasa dan kerja keras tim.
Salon itu terdiri dari makeup manten cowok cewek, pakaian manten, pakaian orang
tua- besan, pakaian among tamu dan penjaga buku tamu, dan terkadang menghandle
prosesi pernikahan kamu juga. Jadi wajar aja harganya mahal kan? Nah, saat kamu
mau sedikit aja cari tahu, sebenernya tukang riasnya siapa sih? Dia sewa
bajunya dimana sih? Ini beneran bisa menghemat budget kamu loh, lumayan banget
kan? Akhirnya, aku cari tahu nih tukang rias yang ikut di salon-salon. Dan
alhamdulillah mbak sepupuku punya kenalan anak salon, yang ternyata bisa
diminta jasa personal gitu, tanpa embel- embel nama salonnya. Terus untuk baju
pengantin? Aku sih milih sewa aja, bukan berarti nggak pengen jahit baju dan
disimpan buat kenang- kenangan anak cucu. Tapi kepikiran aja, apa ini bajunya
gak sayang? Apa nanti bajunya nggak jadi mubazir aja? Berhubung aku ambil tema
nasional, jadilah aku kepengen dress simpel, menutup dada tapi tetap cantik.
Sedangkan untuk suami, aku pengennya dia pake jas aja. Nah, mubeng-mubeng lah
aku tanya sana sini, browsing sana sini, chat sana sini, demi menemukan yang
sesuai sama keinginan aku. Dan bener aja, ternyata nemu yang sesuai selera dan
jelas, sesuai budget! I'm so happy! Digabunglah pritilan itu tadi, taraaaa bisa
loh!
5. Catering
Case-nya katering hampir sama nih sama salon. Semakin enak
dan terkenal brand cateringnya, harganya makin meroket. Dan jelas, budget catering
adalah budget tertinggi yang kita habiskan dalam acara 1 hari ini. Karena
masalah perut adalah hal pokok yang kita nggak boleh salah pilih. Nah,
bagaimana cara "mengakali" catering yang enak, variatif, dan murah
ini? Oke, lagi-lagi kita harus pintar- pintar haha sama dengan konsep salon
tadi sih, kita harus menjadi orang yang kepo dan mau capek. Untuk menghasilkan
sesuatu yang maksimal, usahanya juga maksimal dong. Salah satunya dengan
mencari referensi catering sebanyak- banyaknya. Caraku dulu, secara gak
langsung, setiap menghadiri pernikahan temen atau kolega, aku pasti berkeliling
ke setiap boothnya, dan mencicipi semua menu yang ada haha antara laper dan
mumpung yak. Eh tapi, ada efek positifnya loh, saat aku merasa cocok nih dengan
makanan itu, aku bakal cari tahu catering apa yang dipake siempunya acara. Cari
info, minta kartu nama dan diingat- ingat rasanya. So, saat butuh referensi
kayak begini, aku udah punya beberapa list catering handalan. Tapi, nggak cukup
sampe disitu, enak tapi mahal? Nah, ini juga jadi masalah hehe Lagi- lagi kita
harus cari perbandingan, antara harga, jenis dan jumlah yang didapatkan. Masih
kurang sreg atau belum sesuai budget? Bisa "diakali" dengan cara
lainnya. Catering ini menyajikan berbagai jenis makanan kan, dan pernahkah kita
berfikir darimana dia dapat stok makanan ini semua? apakah bikin semua? apakah
mungkin dia juga beli dari produsen lain? Nah, mari kita cari tahu lebih dalam.
Alhasil, aku menemukan cara lainnya, yaitu mendatangi produsen si gubuk-gubuk
makanan itu tadi. Misal nih ya, catering A menyediakan prasmanan, siomay,
bakso, pempek dan sate. Nggak ada salahnya nih, kalo kita punya abang bakso,
siomay atau sate langganan di deket rumah yang dijamin enak, bisa kita ajak
join aja ke acara kita. Hitungannya? Dijamin lebih murahlah. Percayalah, ini
bisa menghemat sampai dengan 30% dari budget kamu kalo pake WO hahaha Ribet?
Nggak kok kalo kita mau usaha dan nego dengan baik si abang- abang tadi. Nah,
biar nggak tambah ribet nih, kita gunakan si catering utama untuk membackup
makan prasmanannya, sekaligus kita sewa peralatan gubuk-gubuk, dari mulai
piring kecil, mangkok, sendok, dan pritil lainnya. So, si catering nggak
rugi-rugi banget, dan si abang komplek tadi juga seneng, tinggal dateng bawa
bahan doang, mereka sama-sama enak. Kita pun bahagia! Dapet enak, sesuai
selera, porsi banyak, murah pula. Ahay!
6. Dokumentasi
Untuk urusan dokumentasi, aku memang rada rewel sih. Karena
menurutku ini adalah hal yang penting. Percuma dong, dandan cantik, dekorasi mahal,
tapi tukang fotonya abal-abal, dijamin deh memorimu soal pernikahan jadi
malesin hehe Karena itu, khusus untuk dokumentasi, memang sengaja kukasih
budget khusus, tapi tetep ada perbandingan dan filter berlapis-lapis nih. Dari
sisi harga, output dan kualitas gambarnya.
7. Dekorasi
Ternyata, harga dekorasi gedung pernikahan jika digabungkan
dengan jasa WO itu lumayan mahal coy! Apa lagi kitanya ribet dan banyak maunya.
Nah, menurutku nih, keutamaan dekorasi hanyalah remahan rengginang yang nggak
begitu penting amat tapi ya nggak berarti jelek-jelek juga. I mean, yang
standar aja, asal simpel, elegan dan sesuai dengan luasan gedung, dijamin apik
kok. Mungkin ini sih kenapa dibandingkan poin yang lain, dekorasi masuk di
nomer 7. Tahu nggak apa yang bikin dekorasi mahal? Kebanyakan bunga- bunga
hidup yang habis acara pasti dibuang itu loh cyin yang bikin mahal. Iya, bunga
hidup yang menjadikan gebyok kita terlihat wow itu, ternyata memakan budget
yang fantastik! Padahal jelas- jelas ya, habis acara, bunga itu dibuang dan
hilang gitu aja, cuma dinikmati 2 jam doang! Opsi lainnya adalah biar dekorasi
pernikahan kamu hemat tapi tetep cucok adalah pemilihan jenis bunga plastik
dengan warna dan aksen yang simpel. Penting nih, menurutku simplicity is
beautiful. So, pilihlah aksen dan warna yang tidak terlalu banyak, mungkin
cukup 2-3 warna saja, sehingga pernikahan kamu terkesan classy gitu.
8. Undangan dan Souvenir
Nah, ini adalah hal pokok tapi ternyata very low budgetting
dibandingkan yang lain. Dengan catatan ya, tergantung kamunya. Maksudku,
dibandingkan pengeluaran yang lain, dua hal ini lah yang paling masuk akal
untuk ditekan. Carilah konsep undangan yang tidak mubazir, tidak langsung
dibuang, it means minimal tamu undangan mikir-mikir nih buat ngebuangnya, yang
bisa dipake lagi gitu deh. Atau souvenir, yang jelas- jelas bisa mereka pake
untuk beberapa waktu ke depan. Harga? Banyak kok vendor yang menawarkan harga
murah, asal kitanya kreatif, pasti lucu-lucu aja. Atau kamu punya temen yang
bisa design? Nah, bisa banget nih. Rejeki pertemanan hehe
9. Hiburan
Hal yang satu ini juga balik lagi ke kesepakatan kedua belah
keluarga. Mau dangdutan kek, mau kosidahan kek, mau akustikan, mau
band-band-an, atau apalah. Tapi kalau aku pribadi, gunakan jasa teman atau
kenalan untuk ini, dijamin saling menguntungkan dan jelas membahagiakan satu
sama lain hihi
Panjang juga ternyata ya? Iya, makanya setelah 4 bulan
pernikahan, aku baru sempet sharing ini. Dan buat kamu yang bernasib sama kayak
aku, sebagai perantau yang numpang nikah di kota orang, ada beberapa persiapan
tambahan yang harus kamu persiakan untuk keluarga besar :
1. Tempat menginap
Carilah sejenis homestay, yang bisa menampung jumlah
keluarga besar. Usahakan juga di dalamnya sudah ada fasilitas yang bisa
mengakomodir kebutuhan bersama seperti kamar, ruang tamu besar, ekstra bed,
dapur, alat masak dan air galon. Serta pastinya, carilah lokasi yang berdekatan
dengan lokasi pernikahan, supaya budget untuk transportasi bisa lebih ditekan.
2. Konsumsi
Selama mereka menginap, usahakan kamu juga harus memikirkan
makan selama mereka disana. Sebagai pendatang, pastinya mereka belum familiar
dengan daerah sekitar. Usahakan persiapkan catering dengan menu standar supaya
segala jenis usia doyan dan snack yang agak berat, seperti roti, arem-arem atau
sejenisnya sebagai pengganjal dikala lapar melanda.
3. Transportasi
Minimal siapkan akomodasi mobil yang bisa dipaki mobile
untuk mengantar jemput atau mengambil kebutuhan keluarga di penginapan ke venue
pernikahan. Kendaraan ini dipastikan selalu standbye, demi kelancaran acara.
Nah, selesai juga akhirnya! Mempersiapkan pernikahan dengan
waktu yang mepet dan tanpa WO? Why not? Asal kita mau jadi orang yang kepo,
nggak malu tanya, dan mau bergerak. Pernikahan impian dengan budget yang sesuai
dan waras di kantong bisa terlaksana kok. Pernikahan itu nggak ribet, yang
bikin ribet itu kadang cuma kita dan lingkungan aja, tinggal balik ke kitanya
deh! Semoga yang lagi persiapan pernikahan, bisa berjalan lancar, dan semoga
yang masih bingung mau nikah sama siapa, segera dicerahkan. Love!