Kamis, 05 Juni 2014

Yogyakarta

"Bandung bukan cuma masalah geografis, bagiku, tetapi juga melibatkan perasaan." (Pidi Baiq)

Aku pun begitu, melibatkan perasaan pada kota yang sudah kupijak selama 4 tahun lebih ini. Daerah istimewa yang ternyata bukan cuma sekedar istimewa, tapi sangat istimewa. Jika kamu pernah sekali saja kesana, rasa rindu akan hinggap dan memanggilmu kembali untuk bersama menikmati tiap sudutnya, orang- orangnya, nuansa budayanya yang kental, dan makanan kaki limanya yang selalu ramah pada saku celana. Rasanya seperti rumah, yang selalu menanti kedatangan kita untuk…pulang.

Yogyakarta. Daerah istimewa yang mengisi sebagian hati padanya. Untuk pertama kalinya aku mencintai kota asing yang walau baru sekali dipijak, rasanya tidak berat untuk ditinggali. Ah, entah bagaimana harus aku jelaskan tentang keindahannya, tentang rasa nyaman yang diberikan. Seperti orang yang jatuh cintalah, sulit. Mana bisa ditanya kenapa? Yang jelas aku suka, jatuh cinta, dan bersedia untuk selalu pulang kesana.

Disanalah aku belajar berdiri, berangkulan bersama mereka yang bernama keluarga dan sahabat. Meninggalkan gelak tawa pada tiap sudut kota, menikmati langit malam bersama, menjemput mimpi, saling kejar, jatuh, dan bangkit lagi, menangis dan ditangisi, bertemu dan berpisah. Frame kebersamaan yang merekat erat pada hati. 

Yogyakarta, akan selalu dan tetap istimewa bagiku. Kemana pun nantinya angin membawaku berlari, pada yang kuberi nama rumah, akan kuupayakan untuk datang kembali.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar