Pernah menggantungkan harapan pada orang lain, kan? Ujung- ujungnya sih klasik, nggak sesuai harapan, lalu kecewa.
"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan keatas kamu perihnya sebuah pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah amat mencemburui hati yang berharap selain Nya maka Allah menghalangi kamu daripada perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya”
Astaghfirullah. Dicemburi Allah hanya karena kita terlalu sering menggantungkan harapan pada manusia, bukan Dia.
Allah punya beribu cara untuk mengedukasi kita soal kehidupan. Melalui kenikmatan atau pun kesulitan.
Dengan kenikmatan, kadang kita suka lupa diri. Dengan kesulitan, kadang kita malah menghakimi. Lagi-lagi kita lupa, kita ini siapa, punya apa.
Semakin dewasa, ternyata semakin berasa kalau kita itu nggak punya apa-apa, lho. Waktu, harta, keluarga, teman, kebahagiaan dunia, ilmu, semua bukan punya kita. Allah mah udah Maha Baik bangeeeeet.
Yuk lah, sama-sama belajar bersyukur untuk apa saja, bahkan hal remeh-temeh sekalipun. Nunggu antrian, misalnya.
-Denggung, kursi tunggu mie aceh pak sofyan yang penuh-