Aku tak pernah mengerti tiap kali mereka menyebutkan
kehebatan dia. Aku juga tak bisa mengerti tiap kali mendengar mereka mengeluh
tentang kehororan saat dia marah. Bahkan aku tak pernah sedikit pun mengerti
bagaimana bahagianya saat mereka merasakan hangat dekapnya. Yaaa..aku
benar-benar buta tentang dia.
Terlalu dini untukku mengingat hal-hal seperti itu,
yaaa..aku bahkan lupa hal terakhir yang pernah aku lakukan bersama dengannya.
Sepengetahuanku, dia adalah sosok pekerja keras, penyayang dan hebat tentunya.
Dan segelintir yang aku ingat adalah, aku pernah merasa sangat nyaman dalam
peluknya.
Saat dulu, dimana teman sebayaku memiliki orang yang
senantiasa mengantar jemput mereka setiap hari kesekolah, saat melihat mereka merengek meminta mainan baru lalu tersenyum
bahagia, saat melihat mereka melambaikan tangan dan menerima kecupan hangat
sebelum masuk ke kelas, saat melihat mereka bermain bersama diakhir pekan, aku
benar-benar tidak merasa iri. Apa mungkin aku belum mengerti?
Tapi kenapa saat ini, saat aku perlahan menuju dewasa dan
saat dimana seharusnya aku telah terbiasa, aku malah merasa begitu merindukan
sosoknya. Aku iri tiap kali melihat, mendengar bahkan membayangkan apa pun
tentang dia. Kadang aku berfikir betapa bahagianya mereka yang sampai detik ini
masih bisa menceritakan bahkan mengeluh apapun padanya. Kadang aku juga ingin
menceritakan kehebatan yang baru dia lakukan, atau bahkan memperlihatkan betapa
kompaknya kami. Yaaa..lagi lagi aku bodoh.
Hmm..hai, apa kabar ya? Maaf yaa, aku sudah jarang
berkomunikasi denganmu, yaaa kadang aku sibuk dan lupa kewajibanku haha betapa
payahnya aku bukan? Maaf juga aku tak bisa mendatangimu tiap akhir pekan
seperti orang kebanyakan, mungkin akan setaun sekali..itu pun jika aku pulang
kesana. Yaaa karena aku sedang berusaha menuntut ilmu ditempat ini. Maaf juga
yaa aku belum bisa menunjukan seseuatu yang berarti untuk dibanggakan, tapi aku
janji suatu saat nanti itu pasti. Maaf juga aku gak selalu bisa jagain wanitamu disana, sejujurnya aku juga sangat
merindukannya sama sepertimu. Haaaah aku merasa banyak hutang yang masih aku
emban saat ini. Doakan saja kebahagiaan buat kita semua yaaa..
Baiklah, pagi ini aku benar-benar merindukan sosokmu. Baik-baik
disana ya, karena aku tau tempatmu disana pasti jauh lebih indah dari tempat
kami disini. Tidur yang tenang..doa ku selalu menyertaimu, Pa..